Bangunan Pusat Tenaga Nuklir Berkapasitas 4,3 GW Akan Dibangun di Indonesia
Pemerintah Indonesia sedang merencanakan untuk membangun pusat tenaga nuklir berkapasitas hingga 4,3 gigawatt (GW) di negara ini. Rencana ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk melakukan transisi energi guna menghadapi tantangan perubahan iklim.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang akan dibangun akan menggunakan Small Modular Reactor (SMR) terapung. Selain itu, juga akan ada 3 pusat tenaga nuklir berkapasitas 1 GW masing-masing.
Menurut Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, total kapasitas PLTN yang akan dibangun mencapai 4,3 GW termasuk SMR terapung dan pusat tenaga nuklir besar 1 GW. Hal ini diungkapkan dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, seperti dilansir oleh CNBC Indonesia.
Dewan Energi Nasional (DEN) sebelumnya telah mengidentifikasi 29 lokasi potensial di Indonesia untuk pembangunan PLTN. Total kapasitas PLTN yang dapat dibangun di 29 lokasi tersebut mencapai 54 GW.
Anggota DEN, Agus Puji Prasetyono, menyatakan bahwa sejumlah lokasi potensial telah dipetakan dari Sumatera hingga Papua untuk pembangunan PLTN. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Meskipun demikian, Agus menyebutkan bahwa Indonesia perlu memenuhi tiga hal sebelum membangun PLTN, yaitu membentuk Badan Pelaksana Program Energi Nuklir (NEPIO), melibatkan pemangku kepentingan, dan menetapkan posisi nasional terkait energi nuklir.
Dengan rencana pembangunan pusat tenaga nuklir ini, Indonesia berada di jalur untuk memperkuat infrastruktur energi yang berkelanjutan dan berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.











