Menghadapi Realitas Multigenerasi: Bagaimana Kehidupan Berubah Ketika Ibu Pindah Tinggal Bersama
Saat saya menerima telepon yang memberitahu bahwa ayah saya telah meninggal, saya tahu bahwa hidup saya akan berubah selamanya. Namun, apa yang tidak saya duga adalah seberapa besar babak hidup ibu saya akan bersinggungan dengan saya.
Bukan hanya dia kehilangan teman hidupnya, tetapi juga kehilangan orang yang mengurus keuangan. Saya menemukan diri saya bertanggung jawab secara emosional dan finansial untuknya. Dengan biaya tempat tinggal yang terus meningkat, beban pribadi yang menumpuk, dan kesendirian menjadi kenyataan baru baginya, kami membuat keputusan yang terasa praktis dan penuh kasih: dia akan tinggal bersama saya.
Masuk Akal Secara Finansial
Bagi ibu saya dan saya, keputusan itu adalah hitungan matematika sederhana. Setelah menjadi janda, dia tiba-tiba hidup dengan penghasilan tetap dan tidak lagi mampu membayar apartemennya. Saat itu, saya adalah seorang ibu tunggal, sehingga berbagi rumah adalah pilihan yang praktis.
Kami menggabungkan sumber daya keuangan kami, dan kehadirannya di sana berarti bantuan tambahan dalam keseharian. Ini adalah situasi yang saling menguntungkan; kami berdua menghemat uang dan mendapatkan rasa stabilitas dan dukungan.
Bagi banyak keluarga, terutama dalam komunitas Latinx, kehidupan multigenerasi bukanlah sesuatu yang aneh; itu adalah kebutuhan finansial.
Dampak Tersembunyi dari Generasi Sandwich
Pada usia 30 tahun, saya menemukan diri saya berada dalam generasi sandwich, tahap hidup di mana orang dewasa muda hingga menengah membesarkan anak sambil merawat orangtua yang menua. Sepuluh tahun kemudian, hidup saya tidak sama seperti yang saya bayangkan. Namun, pengalaman saya tidaklah unik. Semakin banyak milenial yang menemukan diri mereka berada dalam generasi sandwich ini. Namun, tidak seperti generasi sebelumnya, kami melakukannya dalam kondisi yang sangat berbeda: biaya hidup tinggi, lebih sedikit sistem pendukung, dan tuntutan dunia yang cepat.
Di atas kertas, itu sepenuhnya masuk akal; membagi biaya hidup membantu keuangan kami berdua. Dan yang paling penting, itu memastikan bahwa ibu saya tidak harus menghadapi kesedihan dan penuaan seorang diri. Namun, realitas emosional dan logistik merawat orangtua jauh lebih kompleks dari yang saya bayangkan. Yang tidak ada yang persiapkan Anda adalah bahwa biaya emosional dari merawat bisa melebihi penghematan finansial.
Tiba-tiba, saya bertanggung jawab untuk menjadwalkan janji dokternya, mengelola obat-obatannya, dan memantau perubahan dalam kesejahteraan mentalnya yang mulai menurun setelah ayah saya meninggal. Peran yang terbalik itu sangat mempengaruhi saya. Melihatnya memudar dari seorang pengasuh menjadi seseorang yang membutuhkan perawatan mematahkan hati saya dengan cara yang tak terduga.
Saya juga meremehkan seberapa besar kebebasan pribadi yang harus saya relakan. Sebagai seorang ibu dan milenial yang hidup dengan struktur dari keseimbangan kerja, bepergian, dan kenyamanan kesendirian, hidup saya berubah. Bahkan keputusan-keputusan kecil terasa dipenuhi dengan tanggung jawab. Bisakah saya pergi liburan tanpa harus membuat persiapan detail untuk perawatannya? Apakah egois ingin malam untuk diri sendiri? Beberapa hari terasa sangat berat. Saya hanya ingin pulang, bersantai di sofa dengan putri saya, dan tidak membawa beban emosional merawat orang lain.
Ada Berbagai Hal Positif yang Tak Terduga
Meskipun ada tantangan, ada momen-momen rasa syukur yang tak terduga dalam pengaturan tempat tinggal kami. Saya bisa berbagi makanan dengan ibu saya dan terhubung dengan cara yang tidak akan saya lakukan sebaliknya. Ketika saya tenggelam dalam deadline, tindakan sederhana seperti dia memasak makan malam atau menjaga putri saya menjadi pengingat bahwa ada seseorang di luar sana yang peduli. Selain itu, putri saya melihat ikatan yang dibagikan dan arti ikatan keluarga.
Tinggal bersama juga memberi saya pemahaman yang lebih dalam tentang penuaan. Saya melihat secara langsung seberapa terisolasi bisa menjadi bagi para orang tua, dan seberapa rapuh kemandirian kita bisa menjadi. Ini membuat saya lebih empatik, berpegang teguh, dan dalam beberapa hal lebih tangguh.
Jika ada satu hal yang pengalaman ini ajarkan kepada saya, itu adalah bahwa tinggal bersama generasi yang berbeda bukan hanya keputusan finansial, tetapi juga komitmen emosional. Dibutuhkan lebih dari perencanaan anggaran yang hati-hati; itu membutuhkan batasan, dukungan bersama, dan belas kasihan untuk mereka dan diri sendiri.
Merawat orang tua tidak berarti kehilangan hidup Anda sendiri.
Rosa adalah seorang penulis lepas dan pembuat konten yang berbasis di New Jersey. Terhubung di Instagram.











