Pemotongan Anggaran Badan Gizi Nasional
Subheading:
Pemotongan Anggaran Badan Gizi Nasional oleh Kepala BGN
Jakarta – Anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) mengalami pemotongan sebesar Rp 200,2 miliar dari total anggaran semula Rp 71 triliun. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan hal ini sebagai bagian dari efisiensi anggaran belanja nasional dan daerah. Pemotongan anggaran tersebut juga termasuk dalam upaya efisiensi anggaran pemerintah.
Subheading:
Alasan di Balik Pemotongan Anggaran
Dadan menjelaskan bahwa pemotongan anggaran tersebut dialokasikan untuk pengadaan lahan pembangunan satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG). SPPG ini penting untuk mendukung pemenuhan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) di setiap daerah.
Subheading:
Arahan dari Presiden Prabowo Subianto
Pemotongan anggaran untuk pengadaan lahan merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Beliau meminta agar BGN meminjam lahan dari instansi lain sebagai langkah efisiensi anggaran.
Subheading:
Dampak Pemotongan Anggaran
Meskipun terjadi pemotongan anggaran, Dadan memastikan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan lancar. BGN akan meminjam lahan dari pemerintah daerah, TNI, dan BUMN tanpa mempengaruhi program tersebut.
Subheading:
Kesimpulan
Pemotongan anggaran Badan Gizi Nasional merupakan langkah efisiensi yang dilakukan dalam rangka mendukung program gizi nasional. Meskipun terjadi pemangkasan anggaran, program Makanan Bergizi Gratis tetap berjalan tanpa hambatan. Dadan Hindayana menegaskan bahwa upaya efisiensi ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program gizi yang penting bagi kesehatan masyarakat.
Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Indonesia.