Ekonomi India Tumbuh Hanya 5.4% di Kuartal Terakhir, Jauh di Bawah Ekspektasi: Kekecewaan yang Membosankan

Perekonomian India dan Proyeksi Pertumbuhan

Di tengah pertumbuhan rumah tangga kelas menengah hingga kelas atas yang meningkat, pasar konsumen India diposisikan untuk menjadi yang terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027, menurut perkiraan oleh BMI.

Pertumbuhan Ekonomi India

Perekonomian India hanya tumbuh sebesar 5,4% pada kuartal fiskal kedua yang berakhir pada bulan September, jauh di bawah perkiraan para ekonom dan hampir mencapai titik terendah dua tahun.

Angka tersebut mengikuti pertumbuhan sebesar 6,7% dari kuartal sebelumnya dan di bawah ekspektasi pertumbuhan sebesar 6,5%, menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Proyeksi Pertumbuhan

Bank Sentral India telah memproyeksikan ekspansi sebesar 7% selama periode tersebut, namun angka yang tercatat merupakan yang terendah sejak kuartal terakhir tahun 2022.

Pada bulan Oktober, RBI menyatakan setelah pertemuan kebijakan moneter terakhir bahwa sektor pertanian utama tetap “teguh” dan diharapkan akan berperforma baik berkat curah hujan yang lebih tinggi dari yang diharapkan dan tingkat waduk yang kokoh.

Dampak Festival dan Konsumsi

Di sisi permintaan, penanaman kharif yang sehat, atau musim gugur tanaman, bersama dengan momentum yang berkelanjutan dalam belanja konsumen selama musim festival, merupakan sinyal positif untuk konsumsi swasta.

RBI juga mencatat pada bulan Oktober bahwa keyakinan konsumen dan bisnis telah meningkat dan bahwa “permintaan eksternal diharapkan mendapat dukungan dari peningkatan volume perdagangan global yang membaik.”

Proyeksi Pertumbuhan Masa Depan

Menurut Alicia Garcia Herrero, ekonom Asia-Pasifik utama di Natixis, perekonomian India diperkirakan akan melambat namun tidak “kolaps” pada tahun 2025.

Secara terpisah, RBI memproyeksikan pertumbuhan GDP untuk tahun fiskal 2024 yang berakhir pada Maret 2025 akan mencapai 7,2%.

Pengaruh Kepresidenan Donald Trump

Ditanya bagaimana perekonomian India akan berdampak di bawah kepresidenan kedua Donald Trump, Herrero mengatakan bahwa India “tidak benar-benar berada di pusat restrukturisasi rantai nilai yang telah dilakukan oleh Tiongkok.”

Ia menambahkan, “Jika saya adalah pemerintahan Trump, saya akan mulai [mengenakan tarif pada] Vietnam. Itu adalah kasus yang jauh lebih jelas.”

Herrero juga menyatakan bahwa China bisa memproduksi barang di India untuk konsumsi dalam negeri daripada mengekspor produk secara global, sehingga New Delhi dapat menghindari dampak dari tarif yang dikenakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *