Harga Tiket Pesawat Turun 10% di Peak Season, Stafsus Erick: Agak Lain!

Penurunan Harga Tiket Pesawat oleh BUMN: Uniknya Situasi di Indonesia

Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengumumkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat sebesar 10% selama periode Natal dan tahun baru 2024/2025. Keputusan ini disambut positif oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, yang menyebutnya sebagai situasi yang unik.

Menurut Arya, di sebagian besar negara di dunia, harga tiket pesawat cenderung naik selama musim liburan. Namun, di Indonesia, kebijakan penurunan harga tiket ini justru menjadi sebuah keberhasilan yang patut disyukuri.

Kolaborasi antara Kementerian BUMN dan berbagai pihak, termasuk Pertamina yang menurunkan harga avtur di 19 bandara, menjadi faktor utama dalam keberhasilan penurunan harga tiket pesawat ini. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto langsung memberikan arahan terkait turunnya harga tiket pesawat.

Selain itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono juga memberikan dukungan dengan mengoperasikan 37 bandara selama 24 jam selama periode Nataru. Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan jumlah penumpang sebesar 4,5-5% selama musim liburan.

Meskipun diprediksi terjadi peningkatan jumlah penumpang, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Internasional Ngurah Rai tetap menjadi dua titik terpadat. Diperkirakan 88% lalu lintas penumpang terpusat di kedua bandara ini, dengan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kebijakan penurunan harga tiket pesawat ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia yang merayakan liburan Natal dan tahun baru. Selamat menikmati liburan Nataru!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *