Hentikan Program-program DEI Amazon: Memo Internal untuk Menghentikan Beberapa Program DEI

Amazon Menghentikan Sebagian Inisiatif Keberagaman dan Inklusi

Amazon, perusahaan e-commerce raksasa, baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan sebagian inisiatif keberagaman dan inklusi. Langkah ini diambil setelah sejumlah perusahaan besar lainnya juga melakukan hal serupa dalam menghadapi peningkatan sorotan publik dan hukum.

Peninjauan Program

Dalam sebuah catatan internal bulan lalu yang diperoleh oleh CNBC, Candi Castleberry, VP pengalaman inklusif dan teknologi Amazon, mengatakan bahwa perusahaan sedang dalam proses “menghentikan program-program dan materi-materi usang” sebagai bagian dari tinjauan lebih luas terhadap ratusan inisiatif.

Perubahan di Perusahaan Lain

Tidak hanya Amazon, Meta juga baru-baru ini mengumumkan penarikan diri serupa dari inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi mereka. Keputusan ini menuai kritik dari karyawan Meta, termasuk salah satu karyawan yang menulis, “Jika Anda tidak mempertahankan prinsip Anda saat menghadapi kesulitan, itu bukanlah nilai. Itu hobi.”

Selain itu, perusahaan-perusahaan lain seperti McDonald’s, Walmart, dan Ford juga telah melakukan perubahan pada inisiatif DEI mereka dalam beberapa bulan terakhir. Tekanan konservatif yang meningkat dan putusan Mahkamah Agung yang menolak affirmative action pada tahun 2023 mendorong banyak perusahaan untuk mengubah atau menghentikan program-program DEI mereka.

Memo Penuh dari Amazon

Dibawah ini adalah cuplikan memo lengkap dari Candi Castleberry, VP Amazon:

“Sebagai perusahaan global besar, kami berkomitmen untuk menciptakan budaya yang inklusif bagi semua. Kami terus menginvestasikan program-program yang membantu kami mencerminkan audiens tersebut, membantu karyawan tumbuh, berkembang, dan terhubung, serta kami tetap berkomitmen untuk memberikan pengalaman inklusif bagi pelanggan, karyawan, dan komunitas di seluruh dunia.”

Demikianlah informasi terbaru tentang keputusan Amazon dan tren penghentian inisiatif keberagaman dan inklusi di kalangan perusahaan-perusahaan besar. Semoga hal ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk terus berkomitmen pada nilai-nilai inklusi dan kesetaraan dalam lingkungan kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *