Prediksi Euro akan Sama dengan Dolar
Para ekonom memperkirakan bahwa euro akan turun ke atau bahkan di bawah paritas dengan dolar AS tahun depan. Ini berarti kedua mata uang tersebut akan memiliki nilai tukar 1:1.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Nilai Tukar Euro terhadap Dolar
Ada beberapa faktor yang memengaruhi dinamika mata uang euro-USD, menurut para ekonom:
Tarif, Tingkat Bunga, dan Ekonomi yang Kuat
Tarif dan kebijakan perdagangan adalah faktor utama yang memengaruhi dinamika mata uang euro-USD, kata para ekonom.
Trump telah mengusulkan tarif luas terhadap mitra perdagangan global.
Pada masa kampanye, ia mengusulkan tarif 10% atau 20% untuk semua impor, termasuk dari Uni Eropa. Dia berjanji akan memberlakukan tarif tambahan 10% terhadap China, dan tarif 25% untuk semua produk dari Kanada dan Meksiko, pada hari pertamanya menjabat, menandakan kesiapannya untuk menerapkan pajak impor.
Luas dan besarnya kebijakan tarif belum jelas, namun.
Perkiraan Terkait Tarif dan Tingkat Bunga
Tarif terhadap Eropa bisa mengurangi permintaan akan ekspornya, menyebabkan melemahnya ekonomi Eropa dan euro kehilangan nilainya, kata para ekonom.
Diferensial tingkat bunga juga memiliki pengaruh besar pada pergerakan mata uang relatif, kata para ekonom. Mereka memperkirakan selisih tingkat bunga antara AS dan zona euro akan melebar sebagian karena dampak tarif.
Tarif diharapkan “menjadi inflasi bagi AS,” kata Reilly. Pajak impor itu dibayar oleh bisnis AS, yang umumnya meneruskan biaya lebih tinggi kepada konsumen.
Pejabat Federal Reserve AS mungkin akan menjaga tingkat bunga tetap tinggi untuk jangka waktu lebih lama untuk membawa inflasi kembali ke target jangka panjang mereka. Sementara itu, para ekonom memperkirakan Bank Sentral Eropa akan terus memangkas suku bunga.
Faktor Lain yang Harus Dipertimbangkan
Ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti:
- Ekonomi AS yang masih kuat
- Tingkat ketidakpastian yang tidak disukai pasar keuangan
Penutup
Tentu saja, ada risiko Eropa membalas dengan tarif mereka sendiri atau somehow menghukum warga Amerika dengan menaikkan beberapa harga konsumen, seperti tiket pesawat, kata Reilly.
“Kami tidak berpikir itu akan terjadi,” katanya. “Kami pikir Eropa menginginkan sebanyak mungkin perdagangan bebas.”