Kenapa Gagal Dapat Pinjaman Meski Punya Penghasilan Tetap?

Jakarta

Banyak orang yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pinjaman baik itu ke bank ataupun lembaga keuangan nonbank. Meski orang yang mengajukan pinjaman tersebut memiliki penghasilan tetap, itu tak menjamin pengajuan pinjaman bisa berhasil.

Sejatinya, penghasilan tetap bukanlah satu-satunya parameter untuk mendapatkan pinjaman. Namun, terdapat faktor lainnya yang menjadi tolak ukur diterima atau tidaknya pinjaman seperti riwayat kredit, kesesuaian data yang diajukan, atau bahkan kondisi keuangan Lembaga peminjam itu sendiri.

Melansir BFI Finance, Sabtu (30/11/2024) terdapat 6 alasan mengapa pinjaman ditolak bank atau lembaga keuangan non bank berikut ini. Hal ini harus diperhatikan agar proses pengajuan pinjaman anda nantinya bisa berjalan dengan lancar.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

1. Persyaratan Kurang Lengkap

Sebagaimana yang kita pahami, kelengkapan persyaratan dan dokumen adalah hal yang sangat penting bagi nasabah saat mengajukan pinjaman pribadi. Biasanya, dokumen yang dibutuhkan meliputi identitas diri seperti KTP, KK, dan sejenisnya. Adapun dokumen pendukung lainnya seperti NPWP, SIUP, dan sebagainya.

Oleh karena itu, sebelum mengajukan pinjaman, pastikan anda telah memahami dengan baik syarat dan dokumen yang dibutuhkan oleh pihak kreditur.

2. Kemampuan dan Catatan Kredit Kurang Baik

Riwayat kredit juga menjadi faktor yang sangat diperhatikan oleh pihak kreditur. Biasanya, lembaga keuangan akan memeriksa rekam jejak pinjaman dan kondisi keuanganmu melalui proses BI Checking atau SLIK OJK, dengan mengevaluasi kolektibilitas kredit dari kategori 1 sampai 5.

Selain itu, dalam proses pengecekan tersebut, lembaga keuangan juga akan menilai kemampuan pembayaran anda. Penilaian ini dilakukan dengan memeriksa slip gaji, keuntungan perusahaan, pendapatan pribadi, dan berbagai sumber keuangan lainnya.

3. Jaminan Tidak Sesuai

Ketika mengajukan pinjaman dengan agunan, nilai dari aset yang dijaminkan menjadi faktor penting dalam keputusan persetujuan pinjaman. Jika nilai agunan tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh pihak kreditur, ini dapat menjadi alasan penolakan pinjaman. Oleh karena itu, siapkan aset dengan nilai yang sebanding dengan jumlah pinjaman yang diajukan.

4. Gagal Verifikasi

Alasan lain yang sering menyebabkan penolakan pinjaman adalah gagal verifikasi. Hal ini biasanya disebabkan oleh kelalaian saat mengisi formulir pengajuan, seperti kesalahan kecil pada informasi pribadi, seperti nomor yang kurang satu digit, atau foto diri yang tidak jelas karena pencahayaan yang buruk.

5. Pemalsuan Data (Fraud)

Perusahaan pembiayaan berhak menolak pengajuan pinjaman yang menggunakan data palsu, seperti informasi pribadi yang tidak valid, foto yang dimanipulasi, atau dokumen yang dipalsukan.

Jika terbukti melakukan pemalsuan, pengajuan tersebut akan dimasukkan ke daftar hitam (blacklist). Jika sudah masuk daftar hitam, pengajuan selanjutnya otomatis tertolak.

6. Kondisi Lembaga Keuangan Itu Sendiri

Kondisi internal lembaga keuangan juga dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam memproses pinjaman anda. Jika lembaga keuangan tersebut menghadapi masalah tertentu, seperti penurunan kinerja bisnis atau meningkatnya rasio pinjaman bermasalah (non-performing loan). Dengan itu, mereka mungkin terpaksa menolak pengajuan pinjaman untuk menghindari risiko finansial lebih lanjut.

(fdl/fdl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *