Kesepakatan Gencatan Senjata Permanen Israel-Hezbollah Diterima, Biden Mengatakan

Perjanjian Gencatan Senjata Antara Israel dan Hezbollah

Pada hari Rabu, dijadwalkan akan dimulai gencatan senjata permanen antara Israel dan Hezbollah Lebanon, setelah konflik selama setahun antara negara Yahudi dan kelompok-kelompok yang didukung oleh Iran.

Presiden Joe Biden Mengumumkan Perjanjian

Presiden Joe Biden mengumumkan kesepakatan tersebut, yang disusun oleh Prancis dan Amerika Serikat.

“Dalam perjanjian yang dicapai hari ini, mulai efektif pukul 4:00 pagi besok, waktu setempat, pertempuran di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir,” kata Biden di Taman Mawar Gedung Putih.

“Ini dirancang untuk menjadi penghentian permanen dari hostilitas,” tambahnya. “Apa yang tersisa dari Hezbollah dan organisasi teroris lainnya tidak akan diizinkan, saya tekankan, tidak akan diizinkan, untuk mengancam keamanan Israel lagi.”

Sejarah Konflik

Negara-negara tetangga di Timur Tengah ini telah saling menembak sejak Oktober 2023, setelah Israel meluncurkan kampanye militer balasan yang luas di Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan teror di Israel oleh kelompok militan Palestina Hamas.

Langkah Menuju Damai

“Dalam 60 hari ke depan, tentara Lebanon dan pasukan keamanan negara akan dikerahkan dan mengambil alih wilayah mereka sendiri,” kata Biden. “Dan dalam 60 hari ke depan, Israel akan secara bertahap menarik pasukan sisa mereka.”

“Warga sipil di kedua belah pihak akan segera dapat kembali dengan aman ke komunitas mereka, dan mulai membangun kembali rumah mereka, sekolah, pertanian, bisnis, dan kehidupan mereka,” kata presiden yang akan segera meninggalkan jabatannya.

Dukungan dan Pernyataan dari Pihak Terkait

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pidato televisi bahwa ia mendukung perjanjian gencatan senjata ini, yang ia kirimkan ke Kabinetnya untuk persetujuan.

“Gencatan senjata ini memungkinkan kita untuk fokus pada ancaman dari Iran,” kata Netanyahu. “Kami akan menyelesaikan eliminasi Hamas, pengembalian semua sandera, dan pengembalian penduduk di utara.”

Peran Amerika Serikat

Biden mengatakan Amerika Serikat tidak memiliki rencana untuk mendeploy pasukan Amerika ke selatan Lebanon.

“Hal ini konsisten dengan komitmen saya kepada rakyat Amerika untuk tidak mengirimkan pasukan AS dalam konflik ini,” katanya. “Sebagai gantinya, kami, bersama dengan Prancis dan yang lainnya, akan menyediakan bantuan yang diperlukan untuk memastikan kesepakatan ini diimplementasikan sepenuhnya dan efektif.”

Resolusi Diplomatik

Terobosan diplomatis ini telah banyak dipinta dalam komunitas internasional, yang juga telah berulang kali mendesak untuk mengakhiri serangan di Jalur Gaza untuk menahan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk. Israel dan Hamas mematuhi gencatan senjata selama sekitar seminggu pada November 2023.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *