The Impact of DeepSeek on Nvidia and Other Tech Giants
Jakarta – Saham raksasa teknologi Nvidia anjlok setelah aplikasi kecerdasan buatan (AI) milik China, DeepSeek, makin populer. Produsen chip Amerika itu kehilangan nilai pasar hampir US$ 600 miliar atau Rp 9.731,7 triliun (Kurs Rp16.219 per dolar AS) Senin (27/1) kemarin.
The Rise of DeepSeek
DeepSeek adalah chatbot AI asal China yang dibuat dengan biaya lebih murah dibanding pesaingnya. Chatbot ini diluncurkan minggu lalu, namun telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS.
The Ripple Effect on Tech Giants
Raksasa chip AI Nvidia dan perusahaan teknologi lain yang terhubung dengan AI, termasuk Microsoft dan Google, mengalami penurunan nilai saham pada hari Senin kemarin setelah kehadiran DeepSeek yang tiba-tiba.
The Future of AI in the US
Chatbot DeepSeek dilaporkan dikembangkan dengan biaya yang lebih murah dari para pesaingnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan dominasi AI di AS, dan skala investasi yang direncanakan oleh perusahaan-perusahaan AS.
The Global Response
Kemunculan DeepSeek telah mengejutkan pasar saham di Eropa dan Amerika. Di bursa AS, Nvidia mengakhiri perdagangan anjlok 16,9% sementara saingannya Broadcom merosot 17,4%. Saham raksasa teknologi lainnya juga terjun bebas seperti Microsoft yang turun 2,14% dan pemilik Google, Alphabet, turun lebih dari 4%.
The Innovation from China
China kemudian menghasilkan model AI yang membutuhkan daya komputasi jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal ini juga berarti bahwa biayanya jauh lebih murah dari perkiraan sebelumnya, sehingga berpotensi menjungkirbalikkan industri AI.
The Ongoing Developments
Setelah DeepSeek-R1 diluncurkan awal bulan ini, DeepSeek menghasilkan teknologi yang setara dengan salah satu model terbaru OpenAI ketika digunakan untuk tugas-tugas seperti matematika, coding, dan penalaran bahasa.
The Conclusion
Popularitas DeepSeek yang tiba-tiba ini telah mengejutkan pasar saham di Eropa dan Amerika. Di Eropa, pembuat peralatan chip dari Belanda, ASML, mengakhiri perdagangan hari Senin dengan harga sahamnya turun lebih dari 7%, sementara saham Siemens Energy, yang membuat perangkat keras terkait AI, anjlok seperlima dari nilainya.
Kesimpulan
Popularitas DeepSeek yang tiba-tiba ini telah mengejutkan pasar saham di Eropa dan Amerika. Di Eropa, pembuat peralatan chip dari Belanda, ASML, mengakhiri perdagangan hari Senin dengan harga sahamnya turun lebih dari 7%, sementara saham Siemens Energy, yang membuat perangkat keras terkait AI, anjlok seperlima dari nilainya.
Note:
The article has been translated into Indonesian language.











