Pengumuman Hukum Darurat di Korea Selatan
Pada tanggal 3 Desember 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol membuat pengumuman mengejutkan tentang penerapan hukum darurat di negara tersebut. Hal ini menyebabkan reaksi yang signifikan di pasar keuangan dan politik.
Dampak pada Won Korea
Setelah pengumuman tersebut, nilai tukar Won Korea terhadap Dolar AS turun secara drastis. Dolar AS naik 2,3% terhadap Won, yang mencapai level terendah dalam dua tahun setelah berita tersebut. Presiden Yoon menuduh anggota oposisi yang mengendalikan parlemen dan memicu krisis politik di negara tersebut.
Kebijakan Luar Negeri Presiden Yoon
Presiden Yoon, yang memimpin Partai Kekuatan Rakyat Korea Selatan, telah memiliki pandangan keras terhadap Korea Utara. Dia juga berusaha memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan Jepang. Namun, kebijakan luar negerinya telah menuai kontroversi di dalam negeri.
Dampak pada Pasar Keuangan
Setelah pengumuman tersebut, MSCI South Korea ETF turun lebih dari 4%, mencapai level terendah dalam satu tahun. Sementara itu, saham perusahaan Korea yang terdaftar di bursa Amerika Serikat juga turun. Coupang dan Posco Holdings turun sekitar 6%, sementara KT Corp dan KB Financial turun masing-masing 3% dan 1%.
Tindakan dalam Hukum Darurat
Jenderal Park Ahn-soo, Komandan Hukum Darurat Korea Selatan, mengumumkan bahwa sejumlah langkah akan diberlakukan mulai pukul 23.00 waktu setempat untuk melindungi demokrasi liberal dan keselamatan rakyat dari kekuatan anti-negara yang mengancam untuk menggulingkan Republik Korea. Semua kegiatan politik yang menentang sistem demokrasi liberal akan dilarang, begitu juga dengan media dan publikasi yang akan dikendalikan oleh Komando Hukum Darurat.
Kesimpulan
Pengumuman hukum darurat oleh Presiden Yoon telah menimbulkan dampak besar baik secara ekonomi maupun politik. Langkah-langkah yang diambil dalam hukum darurat tersebut akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di Korea Selatan. Perkembangan selanjutnya akan menjadi sorotan utama dalam beberapa hari ke depan.