Rebuilding Lebanon Setelah Konflik Terakhir
Keputusan Perang dan Dampaknya pada Lebanon
Menurut Menteri Luar Negeri Lebanon, kehadiran Hezbollah di wilayah tersebut harus didukung, namun negaranya tidak memiliki kendali dalam keputusan untuk berperang dengan Israel. Lebanon telah terlibat dalam konflik selama 14 bulan yang intens dengan Israel, yang menyebabkan kerugian besar bagi ekonomi Lebanon.
Kesepakatan Gencatan Senjata
Setelah kesepakatan gencatan senjata yang disponsori oleh Prancis dan Amerika, baik Israel maupun Hezbollah saling menyalahkan atas pelanggaran kesepakatan tersebut. Lebanon berkomitmen untuk melaksanakan Resolusi PBB 1701 yang bertujuan untuk menarik pasukan Israel dari selatan dan memindahkan Hezbollah ke utara Sungai Litani.
Kondisi Politik Lebanon
Sejak Presiden Michel Aoun meninggalkan jabatan pada tahun 2022, Lebanon telah mengalami kebuntuan politik yang berdampak pada keberlangsungan pemerintahan. Sistem politik Lebanon didasarkan pada kesepakatan pembagian kekuasaan sektarian, namun sering kali dianggap sebagai penyebab kebuntuan politik di negara tersebut.
Rekonstruksi dan Dampak Ekonomi
Bank Dunia memperkirakan kerugian ekonomi Lebanon akibat konflik mencapai $8.5 miliar, sementara Menteri Ekonomi Lebanon memperkirakan kerugian total bisa mencapai $20 miliar. Konflik saat ini juga diperkirakan akan menyebabkan kontraksi ekonomi Lebanon sebesar 8-12% dalam setahun mendatang.
Tantangan dalam Rekonstruksi
Lebanon menghadapi tantangan besar dalam upaya rekonstruksi pasca konflik. Bantuan keuangan dari negara-negara Teluk sangat dibutuhkan, namun pembangunan infrastruktur yang hancur memerlukan sumber daya dan waktu yang signifikan.
Potensi Dukungan Global
Meskipun negara-negara Arab Teluk telah membantu Lebanon dalam pembangunan pasca perang tahun 2006, kondisi ekonomi yang terus menurun dan keberhasilan Hezbollah bisa menjadi hambatan bagi komunitas global untuk memberikan bantuan dalam rekonstruksi Lebanon.