Penurunan Suku Bunga di Selandia Baru dan Dampaknya terhadap Ekonomi
Pada hari Rabu, bank sentral Selandia Baru memotong suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, menandai pemotongan ketiga berturut-turut, karena negara tersebut berupaya untuk meningkatkan ekonominya yang sedang berjuang.
Pemotongan Suku Bunga oleh Bank Sentral Selandia Baru
Suku bunga Bank Sentral Selandia Baru kini berada pada 4,25%. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan bank akan memotong suku bunganya sebesar 50 bps.
Pada bulan Oktober, RBNZ juga memotong suku bunga sebesar 50 bps, mengikuti pemotongan 25 bps pada bulan Agustus. Dalam pernyataannya pada hari Rabu, bank sentral mengatakan bahwa aktivitas ekonomi di Selandia Baru tetap rendah dan output terus berada di bawah potensinya.
Pertumbuhan GDP dan Inflasi di Selandia Baru
Pertumbuhan GDP di Selandia Baru telah melambat, turun 0,2% pada kuartal Juni 2024, dibandingkan dengan kuartal Maret 2024, menandai kuartal keempat kontraksi. Ini juga turun 0,2% secara tahunan.
Penurunan inflasi telah memberikan negara ruang untuk memotong suku bunga dan mendorong pertumbuhan ekonomi. RBNZ mengatakan bahwa tekanan pertumbuhan harga telah mereda dengan inflasi tetap berada di dekat titik tengah kisaran target jangka menengahnya, yaitu 1% hingga 3%.
Ekspektasi Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Moneter
“Jika kondisi ekonomi terus berkembang sesuai proyeksi, Komite berharap dapat menurunkan OCR [suku bunga resmi] lebih lanjut pada awal tahun depan,” kata RBNZ.
Bank sentral juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi diharapkan pulih pada tahun 2025 seiring dengan penurunan suku bunga yang akan mendorong investasi dan pengeluaran. Namun, pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan tetap lemah hingga pertengahan tahun 2025.
Kesimpulan
Dengan penurunan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Sentral Selandia Baru, diharapkan ekonomi negara tersebut dapat pulih dan mengalami pertumbuhan yang lebih baik di masa mendatang. Langkah-langkah kebijakan moneter yang diambil akan memainkan peran penting dalam memperkuat perekonomian dan menciptakan stabilitas dalam jangka panjang.