Wawancara dengan Carlos Ghosn
Menurut mantan CEO Nissan, Carlos Ghosn, Nissan akan menjadi korban “pembantaian” biaya jika bergabung dengan rekan sejawat Jepangnya, Honda.
Ghosn menegaskan bahwa kesepakatan merger antara Nissan dan Honda akan membuat Nissan menjadi pihak yang lebih terdampak karena terdapat duplikasi total antara keduanya.
Berbeda dengan Renault, Nissan tidak memiliki kesesuaian yang kuat dengan Honda, sehingga potensi sinergi akan lebih difokuskan pada penghematan biaya dan mengurangi duplikasi.
Nissan telah mengumumkan rencana restrukturisasi yang akan mengurangi kapasitas produksi global sebesar satu perlima dan memangkas 9.000 pekerjaan.
Merger Potensial dan Dampaknya
Spekulasi mengenai merger antara Honda dan Nissan telah mencuat dan keduanya telah mengkonfirmasi dimulainya pembicaraan resmi terkait integrasi bisnis.
Sebuah grup Nissan-Honda senilai $54 miliar akan melampaui Hyundai dari Korea Selatan dan menjadi peringkat ketiga di dunia sebagai produsen mobil berdasarkan penjualan.
Kedua perusahaan meyakini bahwa merger ini akan membawa keuntungan dalam transisi ke kendaraan listrik dan memberikan ekonomi skala yang meningkat.
Perspektif Kei Okamura
Kei Okamura, SVP dan Portfolio Manager dari Neuberger Berman, menyatakan bahwa detail rencana merger masih perlu diatur dengan baik.
Integrasi pasca-merger akan sangat penting, dan keberhasilan rencana merger ini tergantung pada kemampuan kedua perusahaan untuk mengintegrasikan diri dalam hal orang, aset, dan budaya.
Nissan menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut terkait berita ini, sementara Honda belum merespons permintaan komentar dari CNBC.