Presiden Korea Selatan Deklarasikan Hukum Darurat, Pemimpin Oposisi Meragukan Keasliannya
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengumumkan hukum darurat dalam pidato televisi pada hari Selasa.
Lee Jae-myung dari Partai Demokrat liberal mengatakan kepada CNN bahwa dia menganggapnya sebagai video palsu.
Lee menjadi viral setelah menyiarkan langsung dirinya sendiri memanjat pagar untuk mencapai Majelis Nasional.
Pemimpin Oposisi Meragukan Keaslian Deklarasi Hukum Darurat
Lee Jae-myung, pemimpin oposisi utama Korea Selatan, awalnya mengira deklarasi hukum darurat presiden adalah deepfake.
“Saya sedang berbaring di tempat tidur bersama istri di rumah kami… ketika tiba-tiba istri saya menunjukkan video YouTube dan berkata, ‘Presiden sedang mengumumkan hukum darurat,'” kata Lee Jae-myung kepada CNN.
Lee mengatakan bahwa dia yakin itu adalah video yang dimanipulasi secara digital.
“Saya menjawab, ‘Itu deepfake. Harus deepfake. Tidak mungkin itu nyata,'” tambahnya.
Keputusan Kontroversial Presiden Yoon Suk Yeol
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menghebohkan dunia pada hari Selasa ketika dia mengumumkan bahwa dia akan memberlakukan hukum darurat selama pidato larut malam.
Dekrit tersebut, yang memungkinkan pengendalian militer sementara dan penangguhan aktivitas pemerintah sipil serta kebebasan sipil, adalah yang pertama sejak demokratisasi negara pada tahun 1987.
Yoon mengatakan bahwa deklarasi tersebut diperlukan untuk mencegah subversi oleh Korea Utara, musuh lama Korea Selatan, namun kemungkinan besar dia mencoba untuk meredam oposisi domestik dan memperkuat kekuasaannya.
Ia mundur enam jam kemudian, setelah jalan dipenuhi oleh para pengunjuk rasa. Dekrit tersebut ditolak oleh anggota parlemen yang harus melewati barikade dan memanjat tembok untuk masuk ke Majelis Nasional.
Pemimpin Oposisi Viral atas Aksinya
Lee menjadi viral di media sosial karena menyiarkan langsung dirinya sendiri memanjat pagar menuju gedung Majelis Nasional agar bisa memberikan suara menolak dekrit tersebut. Ia menggambarkan langkah Yoon sebagai tidak konstitusional.
Tuntutan untuk pengunduran diri presiden semakin meningkat.
Bahasa Indonesia:
Peringatan Terbaru dari Para Ahli Kesehatan: Varian Delta Meningkatkan Risiko Penularan Covid-19
Para ahli kesehatan di seluruh dunia telah mengeluarkan peringatan terbaru terkait varian Delta dari virus Covid-19. Varian ini diketahui dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19 dan mengancam upaya pemberantasan pandemi.
Varian Delta Meningkatkan Risiko Penularan Covid-19
Varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India, telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Varian ini diketahui lebih menular daripada varian asli Covid-19 dan dapat menyebabkan lonjakan kasus baru dalam waktu singkat.
Para ahli kesehatan menekankan pentingnya untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan secara teratur. Mereka juga mendorong masyarakat untuk segera divaksinasi guna melindungi diri dari varian Delta dan varian lainnya.
Upaya Pemberantasan Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan global yang kompleks. Meskipun vaksin telah tersedia dan program vaksinasi telah dilaksanakan di berbagai negara, namun varian baru terus muncul dan menimbulkan ancaman baru bagi kesehatan masyarakat.
Upaya pemberantasan pandemi Covid-19 membutuhkan kerjasama dan kedisiplinan dari seluruh masyarakat. Dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang disarankan oleh para ahli, kita dapat memutus rantai penularan virus dan melindungi diri serta orang-orang di sekitar kita.
Kesimpulan
Peringatan terbaru dari para ahli kesehatan tentang varian Delta Covid-19 harus dijadikan sebagai peringatan serius bagi seluruh masyarakat. Dengan tetap waspada dan menjaga kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan, kita dapat melawan varian Delta dan melindungi diri serta orang-orang tercinta dari ancaman pandemi. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir dan kita dapat kembali ke kehidupan normal dengan aman dan sehat.