Eks CEO Google Eric Schmidt Mengatakan AI Menimbulkan “Risiko Ekstrem” di Beberapa Skenario
Mantan CEO Google, Eric Schmidt, mengatakan bahwa AI menimbulkan “risiko ekstrem” dalam beberapa skenario. Dia memberitahu BBC News bahwa teknologi tersebut dapat digunakan dalam “serangan biologis buruk dari seseorang yang jahat.”
Pemimpin Dunia Membahas Risiko dan Peluang yang Ditimbulkan oleh AI di Paris
Pemimpin dunia membahas risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh AI dalam sebuah pertemuan di Paris pekan ini.
Potensi Ancaman AI dalam Tangan Negara Hostil atau Teroris
“Pikirkan tentang Korea Utara, atau Iran, atau bahkan Rusia, yang memiliki tujuan jahat. Teknologi ini cukup cepat bagi mereka untuk mengadopsinya sehingga mereka dapat menyalahgunakannya dan menyebabkan kerusakan nyata,” kata Schmidt kepada BBC News, menyoroti risiko senjata dikembangkan untuk “serangan biologis buruk dari seseorang yang jahat.”
“Saya selalu khawatir tentang skenario ‘Osama bin Laden’, di mana Anda memiliki seseorang yang benar-benar jahat yang menguasai beberapa aspek kehidupan modern kita dan menggunakannya untuk menyakiti orang-orang yang tidak bersalah,” tambah Schmidt.
Peringatan Schmidt terhadap Bahaya AI
Schmidt mengingatkan pada serangan teroris 9/11 di AS, di mana para teroris dari organisasi Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden menculik pesawat dan menabrakkan ke gedung-gedung.
Schmidt berbicara dari pertemuan AI di Paris pekan ini, di mana Wakil Presiden JD Vance mengkritik regulasi Eropa yang dirancang untuk membatasi bahaya teknologi tersebut.
Pentingnya Pengaturan Pemerintah terhadap AI
Schmidt, yang menjabat sebagai CEO Google selama satu dekade hingga 2011, telah mengkritik hukum AI Eropa yang terlalu ketat, namun dalam wawancara tersebut, ia mengatakan bahwa penting bagi pemerintah untuk mengatur AI.
“Sangat penting bagi pemerintah memahami apa yang sedang kita lakukan dan tetap memantau kita,” ujarnya mengenai perusahaan swasta yang mengembangkan teknologi tersebut.
Investasi dalam Model AI Sumber Terbuka untuk Menyusul Tiongkok
Di acara tersebut, Schmidt juga mengomentari kenaikan Tiongkok sebagai kekuatan teknologi AI, dengan mengatakan kepada The Financial Times bahwa Barat perlu berinvestasi dalam model AI sumber terbuka untuk tetap sejalan.
“Jika kita tidak melakukan sesuatu tentang hal tersebut, akhirnya Tiongkok akan menjadi pemimpin sumber terbuka dan sisa dunia akan menjadi sumber tertutup,” kata Schmidt.
Perkembangan AI di Tiongkok dan Dampaknya
Ini datang setelah perusahaan Tiongkok, DeepSeek, pada bulan Januari merilis model AI yang dikembangkan dengan biaya lebih murah daripada pesaing AS seperti ChatGPT, mengguncang pasar saham.
R1 DeepSeek sendiri bersifat sumber terbuka, begitu juga Llama Meta.
Bahasa Indonesia
Menyusul perkembangan terbaru dalam dunia teknologi, semakin banyak orang yang beralih ke platform digital untuk mendapatkan informasi terkini. Hal ini tidak terkecuali bagi industri jurnalistik, yang harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tetap relevan dan dapat terus menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pembaca.
Pentingnya Transformasi Digital dalam Industri Jurnalistik
Transformasi digital telah menjadi sebuah keharusan bagi industri jurnalistik. Dengan semakin banyaknya orang yang mendapatkan informasi melalui platform digital, media tradisional seperti koran dan majalah harus bertransformasi untuk tetap bersaing dalam dunia yang semakin digital ini. Dengan adanya internet, media sosial, dan smartphone, informasi dapat disebarkan dengan cepat dan mudah kepada masyarakat.
Pemanfaatan Teknologi dalam Penyiaran Berita
Salah satu perkembangan terbesar dalam industri jurnalistik adalah pemanfaatan teknologi dalam penyiaran berita. Dengan adanya platform digital, para jurnalis dapat menyebarkan berita secara real-time kepada pembaca di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan informasi untuk dapat diakses oleh masyarakat dengan lebih cepat dan mudah, tanpa harus menunggu terbitnya koran atau majalah.
Tantangan dan Peluang dalam Industri Jurnalistik Digital
Meskipun transformasi digital membawa banyak manfaat bagi industri jurnalistik, namun tidak bisa dipungkiri bahwa ada juga tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah masalah kepercayaan, di mana masyarakat sering kali meragukan keakuratan dan kebenaran informasi yang disajikan oleh media digital. Oleh karena itu, penting bagi para jurnalis untuk tetap menjaga integritas dan profesionalisme dalam menyajikan berita kepada pembaca.
Di sisi lain, transformasi digital juga membawa peluang besar bagi industri jurnalistik. Dengan adanya platform digital, para jurnalis dapat menjangkau pembaca dari berbagai belahan dunia dengan lebih mudah. Hal ini membuka peluang untuk meningkatkan jumlah pembaca dan mendapatkan pendapatan dari iklan digital.
Dengan demikian, transformasi digital telah membawa perubahan besar dalam industri jurnalistik. Penting bagi para jurnalis untuk terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat tetap relevan dan dapat terus menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pembaca.