Fred Hechinger Berperan Sebagai Kaisar Caracalla di “Gladiator II”
Pada hari pertama Fred Hechinger di lokasi syuting “Gladiator II,” ia dan rekan satu timnya Joseph Quinn menyaksikan karakter Paul Mescal menghadapi seekor badak dalam pertempuran berdarah di Koloseum.
Detail-detail tersebut membantu Hechinger untuk sepenuhnya terjun ke dalam perannya sebagai Kaisar Caracalla, separuh dari duo penguasa yang mercurial dan tidak terkendali dalam film tersebut yang membuat Roma menjadi bayangan dari kejayaannya yang dulu.
Caracalla Hechinger adalah orang yang sakit dan terbalik – ‘campuran berbahaya’
Film “Gladiator II” menghadirkan kisah 15 tahun setelah kematian Maximus Decimus Meridius (Russell Crowe). Di bawah pemerintahan kaisar kembar jahat Caracalla dan Geta (Quinn), warga Roma menjadi tumbal dan hiburan semata. Salah satu gladiator yang dipaksa tampil untuk mereka adalah Lucius (Mescal), putra Maximus dan Lucilla (Connie Nielsen).
Kedua kaisar kembar itu memamerkan kekayaan berlebih dalam pakaian dan aksesori emas, sambil tertawa gila ketika gladiator bertarung sampai mati di arena. Film ini juga menyarankan bahwa kepribadian terpelintir Caracalla adalah hasil dari sifilis yang mengkorupsi pikirannya.
Fred Hechinger, salah satu pemain dalam film ini, mengatakan, “Dia sakit dalam banyak hal. Saya pikir ada sesuatu yang menarik dalam cerita di mana Anda memiliki seseorang yang benar-benar menderita, tetapi pada gilirannya, menciptakan penderitaan besar bagi seluruh bangsa. Keadaan tertutupnya dipadukan dengan penyakitnya, yang saya rasa merupakan campuran yang sangat berbahaya.”
“Gladiator II” juga merupakan sebuah studi tentang apa yang kekuasaan tanpa batas lakukan pada sebuah peradaban.
Hechinger menambahkan, “Orang-orang yang sakit, yang memiliki banyak kekuasaan, seringkali dikelilingi oleh orang-orang yang tidak akan melakukan apa-apa tentang hal itu. Mereka akan terus membiarkan mereka menghancurkan diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka.” Bahasa Indonesia:
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN REMAJA: MASALAH YANG PERLU DIPERHATIKAN
Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja semakin menjadi masalah serius yang mengkhawatirkan. Dalam beberapa tahun terakhir, angka penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja cenderung meningkat, menyebabkan dampak negatif yang besar bagi generasi muda.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba
Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan dampak negatif yang serius bagi remaja. Mulai dari kesehatan fisik yang terganggu, hingga masalah mental dan psikologis yang dapat berdampak jangka panjang. Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga dapat menyebabkan ketergantungan yang sulit untuk diatasi.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba
Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Mulai dari tekanan teman sebaya, lingkungan yang tidak sehat, hingga kurangnya pemahaman tentang bahaya narkoba. Selain itu, faktor keluarga juga turut berperan dalam meningkatkan risiko penyalahgunaan narkoba pada remaja.
Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba
Untuk mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, diperlukan upaya pencegahan yang komprehensif. Mulai dari penyuluhan tentang bahaya narkoba, pembentukan karakter yang kuat pada remaja, hingga peran aktif orang tua dalam mendampingi anak-anaknya. Dengan upaya yang terintegrasi, diharapkan dapat mengurangi angka penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
Kesimpulan
Penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Dengan kesadaran akan bahayanya, upaya pencegahan yang komprehensif, serta peran aktif dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan dapat mengurangi penyalahgunaan narkoba dan melindungi generasi muda dari dampak negatifnya.