Perjalanan Hidup Hoda Kotb: Bekas Bos Sarankan untuk ‘Berlari di Treadmill’

Hoda Kotb Cerita Mantan Bos Body-Shamed Dirinya di Tempat Kerja

Hoda Kotb, 60 tahun, mengatakan bahwa dia pernah di-bully oleh mantan bosnya ketika dia masih muda. “Dia berkata, ‘Hei, aku punya ide. Mungkin kamu ingin mencoba menggunakan treadmill,'” kata Kotb, mengingat perkataannya.

Di Amerika Serikat, tidak ada hukum federal yang melarang diskriminasi berat badan.

Kotb Berbagi Pengalaman di Acara “Today with Hoda and Jenna”

Pada episode Senin acara “Today with Hoda and Jenna,” Kotb mengingat bagaimana mantan bosnya pernah membuat komentar tentang berat badannya saat dia masih muda.

“Saya masih ingat saya baru saja mulai bekerja di pasar kecil. Saya bermain basket di sekolah menengah, jadi saya selalu menganggap diri saya dalam kondisi baik meskipun, secara harfiah, setelah kuliah dan sebagainya, saya tidak,” kata Kotb kepada rekan kerjanya, Jenna Bush Hager.

Persepsi Diri vs Persepsi Dunia

“Saya masih ingat bos saya datang kepada saya, ‘Hei, Hoda,’ dan saya bilang, ‘Ya?’ Dia berkata, ‘Hei, aku punya ide. Mungkin kamu ingin mencoba menggunakan treadmill,'” kata Kotb, mengingat perkataannya.

Kotb mengatakan dia terkejut dengan komentar bosnya karena dia tidak melihat dirinya seperti itu.

Pesan dari Kotb dan Diskriminasi Berat Badan di Tempat Kerja

“Anda tahu ketika Anda memiliki persepsi tentang diri Anda sendiri yang bukan persepsi dunia?” kata Kotb. “Ya, jadi saya seperti, ‘Apa yang kamu bicarakan?'”

Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa “jika Anda tidak cocok,” orang akan “menginginkan Anda untuk mengenakan sesuatu dengan cara tertentu, memotong rambut dengan cara tertentu, berbicara dengan cara tertentu.”

Tetapi ketika orang berpura-pura menjadi seseorang yang mereka tidak, mereka akan mulai kehilangan diri mereka, kata Kotb, menambahkan bahwa ada saat-saat ketika orang harus “melakukan hal-hal untuk cocok ke dalam lingkungan kerja.”

Survey dan Statistik Diskriminasi Berat Badan di Tempat Kerja

Komentar Kotb muncul selama diskusi di acara tentang Timothée Chalamet dan bagaimana dia baru-baru ini membagikan bahwa dia pernah diminta untuk mengubah tipe tubuhnya di awal karirnya untuk mendapatkan peran yang lebih besar.

Sebuah survei tahun 2023 oleh Society for Human Resource Management menemukan bahwa hampir 72% pekerja AS yang pernah mengalami perlakuan tidak adil di tempat kerja karena berat badan mereka mengatakan hal itu membuat mereka ingin berhenti dari pekerjaan mereka. Selain itu, 11% dari profesional HR yang disurvei mengatakan karyawan obesitas di organisasi mereka tidak selalu diperlakukan seadil karyawan dengan berat badan rata-rata.

Tidak ada hukum federal yang melarang diskriminasi berat badan, meskipun beberapa kota di AS — seperti San Francisco dan Washington DC — telah mengeluarkan undang-undang lokal yang melarang diskriminasi berat badan.

New York City Melarang Diskriminasi Berat Badan pada 2023

Pada tahun 2023, New York City telah meloloskan undang-undang yang membuat diskriminasi berat badan menjadi ilegal. Ini merupakan langkah progresif yang bertujuan untuk melindungi hak-hak individu dari diskriminasi berat badan.

Michigan menjadi negara bagian pertama yang meloloskan undang-undang untuk mencegah diskriminasi berat badan. Langkah-langkah ini penting untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu diskriminasi berat badan dan memberikan perlindungan hukum bagi individu yang mungkin menjadi korban.

Psikoterapis Emily Capelli menyatakan pentingnya untuk berbicara melawan stigma berat badan. Menurutnya, penting untuk menetapkan batasan dengan orang-orang yang melakukan diskriminasi dan menganggapnya sebagai keterampilan yang dapat diasah.

Menutup Pembicaraan yang Tidak Dikehendaki

Capelli juga menyarankan cara untuk mengubah topik pembicaraan atau mengakhiri percakapan jika topik tersebut tidak diinginkan. Hal ini dilakukan untuk melindungi diri sendiri dan mencegah terjadinya ketidaknyamanan akibat diskriminasi berat badan.

Representatif untuk Kotb tidak segera memberikan tanggapan atas permintaan komentar yang dikirim oleh Business Insider di luar jam kerja reguler. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menanggapi isu-isu diskriminasi dengan serius dan memberikan perlindungan bagi individu yang rentan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *