Pertamina Kantongi Kompensasi Penyaluran BBM Subsidi Rp 38 Triliun

Pertamina Receives Rp 38 Trillion Compensation Payment from the Government

Introduction:
PT Pertamina (Persero) has received a substantial payment of Rp 38.03 trillion from the government as compensation for distributing Specific Types of Fuel (JBT) Solar and Special Assignment Fuel Types (JBKP) Pertalite in the second quarter of 2024. This payment, which includes taxes, has been acknowledged by Pertamina’s CEO, Simon Aloysius Mantiri, who appreciates the government’s support.

Total Compensation Received:
As of the end of November 2024, Pertamina has received a total compensation payment of Rp 111.43 trillion (including taxes) from the government. This compensation covers the price difference between the formula price and retail price at gas stations for the distribution of JBT Solar and JBKP Pertalite in the fourth quarter of 2023, the first quarter of 2024, and the second quarter of 2024.

Government Support Acknowledged:
Simon expressed his gratitude towards the government, especially the Ministry of Finance, State-Owned Enterprises Ministry, and Ministry of Energy and Mineral Resources, for their support in accelerating the disbursement of fuel compensation funds until the second quarter of 2024.

Supporting Government Initiatives:
Pertamina is committed to supporting the government’s energy independence program by prioritizing energy resilience, availability, and sustainability. They aim to provide energy through innovative solutions that add value to society.

Optimizing Fuel Distribution:
Pertamina is continuously working to optimize the distribution of subsidized fuel and ensure that it reaches eligible recipients through the Pertamina Targeted Subsidy program. They have also expanded the outlets for non-subsidized fuel and increased sales volume by 13% year on year until the third quarter of 2024.

Digitalization Efforts:
Pertamina has implemented various digital tools, such as the MyPertamina QR Code for subsidized Solar and Pertalite purchases, and the Merchant Apps Pertamina for controlling the distribution of subsidized LPG 3 kg. They have also strengthened digital facilities at over 8,000 gas stations nationwide to monitor the targeted subsidy program in real-time.

Conclusion:
Pertamina’s efforts in optimizing subsidized fuel distribution and supporting the government’s budget reduction initiatives demonstrate their commitment to sustainable energy practices and collaboration with the government.

Translation into Indonesian:
Pertamina Menerima Pembayaran Kompensasi Rp 38 Triliun dari Pemerintah

Pendahuluan:
PT Pertamina (Persero) telah menerima pembayaran sebesar Rp 38,03 triliun dari pemerintah sebagai kompensasi untuk penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite pada kuartal kedua 2024. Pembayaran ini, yang termasuk pajak, diakui oleh CEO Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang mengapresiasi dukungan pemerintah.

Total Kompensasi yang Diterima:
Hingga akhir November 2024, Pertamina telah menerima total pembayaran kompensasi sebesar Rp 111,43 triliun (termasuk pajak) dari pemerintah. Kompensasi ini mencakup selisih harga antara harga formula dan harga eceran di SPBU untuk penyaluran JBT Solar dan JBKP Pertalite pada kuartal keempat 2023, kuartal pertama 2024, dan kuartal kedua 2024.

Pengakuan Dukungan Pemerintah:
Simon menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah, terutama Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, atas dukungan mereka dalam percepatan pencairan dana kompensasi BBM hingga kuartal kedua 2024.

Mendukung Inisiatif Pemerintah:
Pertamina berkomitmen untuk mendukung program kemandirian energi pemerintah dengan memprioritaskan ketahanan energi, ketersediaan, dan keberlanjutan. Mereka bertujuan untuk menyediakan energi melalui solusi inovatif yang memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Mengoptimalkan Distribusi BBM:
Pertamina terus berupaya untuk mengoptimalkan distribusi BBM bersubsidi dan memastikan bahwa BBM tersebut sampai kepada penerima yang memenuhi syarat melalui program Subsidi Tepat Sasaran Pertamina. Mereka juga telah memperluas outlet untuk BBM non-subsidi dan meningkatkan volume penjualan sebesar 13% dari tahun ke tahun hingga kuartal ketiga 2024.

Upaya Digitalisasi:
Pertamina telah menerapkan berbagai alat digital, seperti QR Code MyPertamina untuk pembelian Solar dan Pertalite subsidi, dan Merchant Apps Pertamina untuk mengendalikan distribusi LPG 3 kg bersubsidi. Mereka juga telah memperkuat fasilitas digital di lebih dari 8.000 SPBU di seluruh Indonesia untuk memantau program subsidi tepat sasaran secara real-time.

Kesimpulan:
Upaya Pertamina dalam mengoptimalkan distribusi BBM bersubsidi dan mendukung inisiatif pengurangan anggaran pemerintah menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik energi berkelanjutan dan kerjasama dengan pemerintah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *