Pertamina Lubricant Mengirimkan Produk TDAE ke Sumatera Utara Melalui Distributor SAPETRO
Pertamina Lubricant baru-baru ini berhasil melakukan pengiriman perdana produk Treated Distilate Aromatic Extract (TDAE) melalui distributornya PT Sukses Abadi Petrokimia (SAPETRO) ke Rubber Compund Industry PT Sumatra Kartindo di Sumatera Utara.
Produk TDAE merupakan salah satu specialty chemical yang telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan synthetic rubber dan ban di negara Eropa karena kualitasnya yang tinggi dan ramah lingkungan. Niko Atmaja, Direktur SAPETRO, menyatakan, “Saat ini kami bersama Pertamina Lubricants masih menjajaki pasar TDAE di Indonesia, yang kedepannya kami harapkan akan diproduksi sendiri oleh Kilang Pertamina jika pasar sudah terbuka lebar.”
Langkah Pemasaran TDAE di Pasar Domestik
Manager Project Sales & Marketing Specialty Chemical, Wahyu Pratiwi Triwulandari, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah memasarkan produk TDAE Norman 346 di pasar domestik. Langkah ini sebagai upaya perluasan market produk TDAE untuk memulai kerjasama B2B jangka panjang. “Perusahaan berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan seiring dengan perluasan market yang sedang kami upayakan, pengiriman perdana diterima oleh Sumatera Kartindo dan telah berhasil didistribusikan dengan baik sebanyak 22 Metric Ton (MT) dan akan terus bertambah seiring kebutuhan produk TDAE oleh Rubber Industry di Indonesia,” ujar Wahyu.
Partisipasi dalam Pengiriman Perdana ke Sumatera Utara
Dalam pengiriman perdana ke Sumatera Utara ini, hadir Jeffrey Tedja selaku Direktur dan pemilik PT Sumatera Kartindo, Niko Atmaja selaku Direktur Utama SAPETRO, serta tim dari PT Pertamina Lubricants, termasuk Ibu Wahyu Pratiwi Triwulandari selaku Manager Project Sales & Marketing, Hendra Vranata sebagai Sales Area Manager RPO & SF Jakarta, dan Dwi Achmad Budianto sebagai Sales Area Manager RPO & SF Sumatera-Kalimantan.
Dengan adanya pengiriman perdana ini, diharapkan kerja sama antara Pertamina Lubricants, SAPETRO, dan Sumatera Kartindo semakin solid dan terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan industri karet di Indonesia.
(rrd/rrd)











