Presiden Microsoft menyatakan bahwa pemerintahan baru Trump tidak boleh ‘mengizinkan’ tingkat serangan cyber yang berasal dari Rusia dan China


Presiden Microsoft Mendorong Donald Trump untuk Melawan Ancaman Siber

Presiden Microsoft, Brad Smith, berharap agar Donald Trump “memperjuangkan lebih keras” melawan ancaman siber yang didukung negara.

Ancaman Siber yang Terkait dengan Rusia dan China

Serangan peretasan dan ransomware, yang sering terkait dengan Rusia dan China, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Cybersecurity sebagai Isu Utama dalam Hubungan Internasional

“Keamanan siber layak menjadi isu yang lebih menonjol dalam hubungan internasional,” kata Smith.

Perlunya Tindakan Tegas terhadap Serangan Siber

“Saya berharap pemerintahan Trump akan memperjuangkan lebih keras melawan serangan siber yang didukung negara, terutama dari Rusia, China, dan Iran,” ungkap Smith kepada The FT.

Aksi Teror Siber yang Menargetkan AS

Smith meminta langkah lebih lanjut untuk mencegah dan menakut-nakuti negara-negara agar tidak “memulai serangan siber tersebut.”

Serangan Ransomware dan Keterlibatan Pemerintah Rusia

Serangan ransomware sering dilakukan oleh kelompok kriminal yang meminta tebusan untuk mengakses data, namun pemerintah Rusia sering “membiarkan… dan dalam beberapa kasus bahkan memfasilitasi” serangan semacam itu, kata Smith kepada The FT.

Peringatan FBI tentang Serangan China

Pada bulan Februari, direktur FBI Christopher Wray memperingatkan bahwa serangan siber yang dilakukan oleh peretas China mencapai “puncak kegilaan” dan memungkinkan pencurian teknologi kecerdasan buatan (AI) dan data.

Kritik Terhadap Praktik Keamanan Microsoft

Microsoft telah menjadi sorotan tahun ini karena praktik keamanannya setelah kelompok pengawas keamanan siber pemerintah menemukan bahwa budaya keamanannya “tidak memadai” dan memerlukan “perombakan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *