Starbucks Laporkan Kinerja Kuartal Pertama yang Melebihi Harapan
Starbucks melaporkan pendapatan kuartal pertama pada Selasa malam.
Hasilnya melebihi ekspektasi, meskipun penjualan yang dapat dibandingkan masih turun.
CEO baru Starbucks, Brian Niccol, telah melakukan perubahan di rantai tersebut.
Perubahan Strategi Starbucks di Bawah CEO Baru
Starbucks telah beralih ke CEO baru dan strategi baru untuk menghentikan penurunan penjualan. Meskipun masih awal, terlihat langkah-langkah awal telah memberikan dorongan kecil bagi perusahaan tersebut.
Penjualan Turun Namun Melebihi Ekspektasi
Penjualan yang dapat dibandingkan turun 4% untuk kuartal yang berakhir pada 29 Desember. Meskipun masih turun, analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan penurunan sebesar 5,3%. Pendapatan bersih mencapai $9,4 miliar, juga sedikit melebihi perkiraan.
Saham Starbucks naik hingga 4% dalam perdagangan pasca-pasar pada Selasa atas hasil tersebut.
Upaya Perubahan di Starbucks
Starbucks sedang berusaha untuk berbalik. Penjualan telah turun dalam beberapa kuartal terakhir, dan pekerja toko mengatakan kepada Business Insider bahwa mereka sering kekurangan staf dan kesulitan membuat minuman dan makanan dengan cepat.
CEO Brian Niccol, yang bergabung dengan perusahaan dari Chipotle pada bulan September, mengatakan bahwa ia ingin memotong waktu tunggu pesanan menjadi empat menit atau kurang sambil membuat toko Starbucks tempat yang ingin dikunjungi oleh pelanggan.
“Meskipun kita baru satu kuartal dalam upaya perubahan kita, kita bergerak cepat untuk bertindak dalam upaya ‘Kembali ke Starbucks’ dan kita telah melihat tanggapan positif,” kata Niccol pada Selasa.
Perubahan yang Dilakukan Starbucks
Perubahan yang dilakukan sejauh ini termasuk membatasi akses ke kamar mandi dan air gratis hanya untuk pelanggan yang membayar, serta meminta barista untuk menambahkan catatan tertulis pada gelas bawa pulang.
Apakah Anda bekerja di Starbucks dan memiliki ide cerita untuk dibagikan? Hubungi reporter ini di [email protected].











