Pemerintah Mendorong Pembangunan Industri Metanol dan Etanol untuk Kurangi Ketergantungan Impor
Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mempercepat pembangunan industri metanol dan etanol. Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan impor solar yang saat ini mencapai 80% dari pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
1. Instruksi dari Presiden
Prabowo meminta Bahlil untuk segera melaksanakan pembangunan industri metanol dan etanol dalam rapat terbatas baru-baru ini. Selain untuk mengurangi impor solar, langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan produksi biodiesel dalam negeri.
2. Lokasi Pabrik Bioetanol
Salah satu pabrik bioetanol yang akan dibangun akan berlokasi di Bojonegoro, Jawa Timur. Pembangunan ini menarik investasi sekitar US$ 1,2 miliar atau setara Rp 19 triliun.
3. Dorongan Pemerintah
Pemerintah terus mendorong pembangunan pabrik bioetanol untuk mengurangi ketergantungan impor dan mencapai swasembada energi. Program biodiesel B50 juga tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan bahan dari produksi dalam negeri.
4. Mengurangi Ketergantungan Impor
Bahlil menegaskan bahwa dengan membangun pabrik metanol dan etanol, impor bahan bakar menjadi berkurang. Hal ini juga sejalan dengan upaya untuk mencapai swasembada energi yang menjadi cita-cita Prabowo.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan produksi energi dalam negeri. Itu semua merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai tujuan swasembada energi.