Situasi Darurat: Hukum Militer Dinyatakan di Korea Selatan
Pada tanggal 3 Desember 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan keadaan darurat hukum militer di negara tersebut. Langkah ini diambil untuk melindungi negara dari “kekuatan komunis” di tengah perdebatan di parlemen mengenai undang-undang anggaran.
Reaksi Pasar Finansial
Bursa Efek Korea mengalami hari kelima berturut-turut dengan volume perdagangan yang tidak biasa. Hampir 27 juta saham telah diperdagangkan pada hari Selasa, lebih dari delapan kali lipat dari rata-rata volume 30 hari. Saham American Depositary Receipts (ADRs) Korea Electric Power turun 5%, sedangkan raksasa e-commerce Korea Coupang turun 6%. Saham KT Corporation, yang sebelumnya dikenal sebagai Korea Telecom, turun 3%. Posco, produsen baja Korea Selatan, turun lebih dari 6%.
Reaksi Politik
Dalam waktu tiga jam setelah Yoon mengumumkan hukum militer larut malam Selasa, 190 dari 300 anggota Majelis Nasional berkumpul untuk membatalkan keadaan darurat hukum militer.
Presiden menuduh partai oposisi bersimpati dengan Korea Utara dan mengendalikan parlemen. Yoon tidak menjelaskan bagaimana hukum militer – aturan sementara oleh otoritas militer dalam situasi darurat – akan mempengaruhi tata kelola dan demokrasi di negara tersebut.
Reaksi Internasional
“Pemerintah Amerika Serikat berkomunikasi dengan pemerintah Korea Selatan dan memantau situasi dengan cermat,” kata Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan kepada NBC News.
Dampak pada Pasar
Dengan deklarasi hukum militer, semua aktivitas politik dan tindakan yang “memprovokasi ketidakstabilan sosial” dilarang. Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 1980 seorang pemimpin Korea Selatan mengeluarkan deklarasi hukum militer.
Reaksi Pasar Keuangan
Bursa Korea mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat “untuk menyiapkan langkah-langkah respons” dan kemudian memutuskan apakah pasar akan dibuka pada hari Rabu, menurut laporan media lokal.
Dolar Amerika Serikat melonjak 1.9% terhadap won Korea Selatan pada hari Selasa.