Penurunan Laba Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk
Pengantar
PT Semen Indonesia Tbk (SIG) mengalami penurunan laba perusahaan hingga September atau kuartal III 2024 sebesar 44% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk lemahnya volume penjualan di tingkat retail dan penurunan harga jual semen.
Permintaan Semen di Tingkat Retail Menurun
Direktur Utama Semen Indonesia, Donny Arsal, mengungkapkan bahwa permintaan masyarakat atas produk semen di tingkat retail mengalami pelemahan hingga 5% sepanjang tahun 2024. Hal ini mengakibatkan penurunan volume penjualan perusahaan secara keseluruhan sebesar 4%.
Dampak Terhadap Pendapatan
Donny menjelaskan bahwa sekitar 70% sumber pendapatan perusahaan berasal dari penjualan semen di tingkat ritel. Penurunan ini berdampak pada pendapatan bruto perusahaan yang turun hingga 5%, dari Rp 27,66 triliun pada 2023 menjadi Rp 26,29 pada 2024.
Penurunan Laba Operasional
Laba operasional perusahaan per September 2024 hanya mencapai Rp 1,88 triliun, mengalami penurunan 44% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, beban operasional dan ongkos angkut perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 1%.
Pendapatan di Luar Usaha Turun
Pendapatan di luar usaha perusahaan juga mengalami penurunan hingga 42%, menjadi Rp 121 miliar pada 2024 dari sebelumnya Rp 208 miliar pada periode yang sama di tahun 2023.
Kesimpulan
Dengan berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, PT Semen Indonesia Tbk harus mencari strategi untuk mengatasi penurunan laba dan pendapatan. Diharapkan langkah-langkah yang diambil dapat membantu perusahaan pulih dan kembali meraih performa yang lebih baik di masa mendatang.