Peluang Suku Bunga Turun pada 2025, Menurut Gubernur Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) membuka peluang suku bunga acuan dapat turun pada 2025. Hal ini disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pada acara Pertemuan Tahunan BI (PTBI) di Kantor Pusat BI, Jakarta.
Situasi Ekonomi Global dan Strategi Stabilitas
Perry menilai bahwa pada 2025, situasi ekonomi global terus bergejolak. Untuk itu, dia menyebut perlunya strategi stabilitas pada kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan. Strategi tersebut disebut pro-stability and pro-growth.
Empat Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan
Untuk mendorong pertumbuhan pro-growth, Perry menyampaikan bahwa pihaknya memiliki empat kebijakan, yaitu kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah.
Fokus pada Stabilisasi Rupiah
Di bidang kebijakan moneter, Perry menjelaskan bahwa pihaknya akan menahan suku bunga acuan atau BI rate untuk sementara untuk berfokus pada stabilisasi rupiah. Perry juga menekankan pentingnya terkendalinya inflasi dan perlunya turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
Pemangkasan Suku Bunga dan Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah
Lebih lanjut, pemangkasan suku bunga ini tentunya perlu melihat dan menyesuaikan dengan dinamika ekonomi global dan ekonomi domestik. Selain itu, BI juga akan fokus pada stabilisasi nilai tukar rupiah dari gejolak global melalui intervensi secara spot, forward, dan pembelian SBN dari pasar sekunder.
Perry menegaskan bahwa operasi moneter pro-market serta kecukupan cadangan devisa juga akan dijaga untuk efektivitas transmisi kebijakan harian masuk, portofolio asing, dan pendalaman pasar uang.
Dengan demikian, Bank Indonesia terus berupaya untuk menciptakan kestabilan ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.