Terpesona Kembali: Meniti Kehidupan Baru dengan Anak Ketiga di Usia 40-an


Saya Merasa Ada yang Hilang

Selama pandemi, saya merasakan sesuatu yang sangat hilang dalam hidup saya. Dengan nekad, saya kembali berhubungan dengan seorang teman lama secara online. Kami bertemu untuk hiking dengan menjaga jarak sosial, dan dalam beberapa bulan, kami menjadi dekat dan jatuh cinta.

Saya Menulis Semua Ketakutanku

Saya mengambil pelajaran berharga dari perceraian saya. Saya menuliskan semua yang saya takuti dan membawanya kepada pasangan saya. Saya menjadi jujur tentang bagaimana itu akan terlihat bagi saya untuk mempertimbangkan kehamilan dan menjadi seorang ibu lagi.

Mengandung di Usia 30-an: Pengalaman Menjadi Ibu di Usia Lanjut

Menjadi ibu di usia 30-an merupakan sebuah pengalaman yang menarik. Bagi saya, memiliki anak kedua saat berusia 30 tahun dan akan memiliki anak ketiga jika kita memulai segera.

Pertimbangan Penting Sebelum Memutuskan

Sebuah keputusan besar seperti memiliki anak di usia lanjut memerlukan pembicaraan yang serius. Kami bekerja sama untuk membuat rencana tentang bagaimana kita akan menggabungkan hidup kita bersama. Kami menetapkan aturan dasar tentang bagaimana kita akan menjadi orangtua sebagai sebuah tim.

Meskipun saya merasa takut, saya tahu ini adalah jalan yang tepat bagi saya. Saya bisa merasakan kehadiran bayi secara spiritual, jauh sebelum garis pada tes kehamilan berubah menjadi merah muda.

Pengalaman Menjadi Hamil di Usia Lanjut

Menjadi ibu dari tiga anak membuat saya sangat bahagia, namun saya tidak akan berbohong dan mengatakan semuanya berjalan mulus. Di usia 39, beberapa hal terasa berbeda daripada di usia 29 tahun.

Perjuangan dan Kemenangan Sebagai Ibu di Usia Lanjut

Saya tidak tahan dengan istilah “kehamilan geriatrik,” dan saya menegur beberapa perawat yang berani mengucapkannya di depan saya. Saya mengalami diabetes gestasional, dan saya harus memperjuangkan perawatan terbaik untuk diri saya. Saya sangat memperhatikan apa yang akan menjadi dukungan saya sebelum, selama, dan setelah kelahiran. Akhirnya, saya menerima dan memanfaatkan cuti yang tersedia bagi saya, begitu juga dengan suami saya.

Ya, memiliki anak terakhir di usia lanjut memiliki kelebihan dan kekurangannya. Saya merasa lebih berdaya pada kehamilan ketiga, dan saya salah jika mengira semuanya akan sama seperti sebelumnya. Saya memiliki pengalaman yang positif dan mendapatkan keluarga yang saya inginkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *