Harga Gabah di Banyuasin Anjlok, Pemkab Sebut Serapan Bulog Belum Maksimal

Judul: Anjloknya Harga Gabah di Sumsel Membahayakan Program Swasembada Pangan

Subjudul: Petani di Kabupaten Banyuasin Menghadapi Tekanan Berat

Harga gabah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah anjlok hingga Rp 5.300 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Situasi ini sangat memprihatinkan, mengingat program percepatan swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah. Petani di Kabupaten Banyuasin, khususnya di Kecamatan Muara Padang, Muara Sugihan, dan Air Saleh, menghadapi tekanan berat akibat penurunan harga gabah.

Peran Bulog dalam menyerap gabah petani masih belum maksimal, menyebabkan harga gabah terus merosot. Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Banyuasin, Sarip, mengungkapkan kekhawatiran bahwa situasi ini dapat memburuk saat panen raya besar berlangsung pada Februari mendatang. Data dari BPS menunjukkan potensi luas panen padi di Kabupaten Banyuasin pada Januari dan Februari 2025, yang mencapai angka yang cukup besar.

Secara keseluruhan, di Provinsi Sumatera Selatan, potensi panen padi pada bulan Januari dan Februari juga cukup besar. Dengan kondisi harga gabah yang terus menurun, keberhasilan program swasembada pangan dikhawatirkan akan terancam. Diharapkan Bulog segera mengambil langkah nyata untuk menyerap gabah petani dan menjaga stabilitas harga gabah agar tidak terus merosot.

Dengan demikian, kolaborasi antara pemerintah, petani, dan lembaga terkait sangat dibutuhkan untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Sumsel. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat memperbaiki kondisi harga gabah dan menghasilkan kesejahteraan bagi petani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *